Sempat Disetop karena Tragedi Maut, Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora Kembali Dilanjutkan
BLORA, KOMPAS.com – Proyek pengembangan pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora kembali dilanjutkan setelah sempat disetop karena tragedi maut. Tragedi maut yang dimaksud adalah kecelakaan kerja yang menyebabkan empat pekerja tewas dan sembilan pekerja lainnya luka akibat lift crane yang ditumpanginya terjun bebas dari ketinggian 12 meter pada 8 Februari 2025 lalu. Kasatreskrim Polres Blora, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Selamet, menjelaskan alasannya kembali mengizinkan pengembangan proyek pembangunan gedung untuk dilanjutkan. Ia menyebut proyek pengembangan pembangunan gedung sudah dilanjutkan sejak Kamis, 20 Februari 2025. Baca juga: Korban Tewas Lift Crane Jatuh di RS PKU Muhammadiyah Blora Bertambah Jadi 4 “Sementara sampai hari ini pekerjaan dilanjutkan, mengingat untuk pemeriksaan dari labfor maupun dari kami sudah selesai,” ucap Selamet saat ditemui di Mapolres Blora, Jawa Tengah, Jumat (21/2/2025).
“Kami sudah koordinasi dengan pihak labfor Polda Jawa Tengah, bisa dilanjutkan untuk pekerjaan tersebut,” tuturnya. Setelah memperbolehkan untuk melanjutkan proyek pengembangan pembangunan gedung, pihaknya tetap memantau dan mengingatkan penanggung jawab proyek agar perlengkapan keamanan digunakan sesuai prosedur. “Yang penting terkait dengan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dan perlengkapan peralatan yang diperlukan supaya dilengkapi dengan baik,” ujarnya. “Kami juga melakukan pemantauan terkait dengan kelanjutan pekerjaan itu,” ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, selama proses penyelidikan, pihak kepolisian menghentikan sementara proyek pembangunan gedung yang telah berlangsung sekitar enam bulan tersebut. “Untuk sampai saat ini proyek kami hentikan sementara, untuk memperlancar dalam proses penyelidikan,” ucap Kapolres Blora, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wawan Andi Susanto, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Desa Seso, Kecamatan Jepon, pada Senin, 10 Februari 2025 lalu.