pencegahan penyakit akibat kerja

Pencegahan Penyakit Akibat Kerja (PAK) yang Sering Tidak Disadari

Penyakit Akibat Kerja (PAK) merupakan gangguan kesehatan yang muncul akibat paparan risiko di tempat kerja, baik secara fisik, kimia, biologis, maupun ergonomi. Berbeda dengan kecelakaan kerja yang terjadi secara tiba-tiba, PAK sering berkembang secara perlahan dan tidak langsung disadari oleh pekerja. Akibatnya, banyak pekerja baru menyadari penyakit tersebut ketika kondisinya sudah cukup parah dan mengganggu produktivitas serta kualitas hidup.

Beberapa jenis PAK yang sering terjadi namun kurang mendapat perhatian antara lain nyeri punggung, carpal tunnel syndrome, dan gangguan pendengaran.

1. Nyeri Punggung (Low Back Pain)

Nyeri punggung merupakan salah satu PAK yang paling sering dialami, terutama oleh pekerja yang duduk terlalu lama, mengangkat beban berat, atau melakukan gerakan berulang dengan postur yang salah. Pekerja kantoran, pengrajin, hingga tenaga gudang memiliki risiko tinggi mengalami gangguan ini.

Pencegahan nyeri punggung dapat dilakukan dengan memperbaiki postur kerja, menggunakan kursi dan meja kerja yang ergonomis, serta melakukan peregangan ringan secara berkala. Selain itu, penting untuk menghindari mengangkat beban melebihi kemampuan tubuh dan menggunakan teknik angkat yang benar.

2. Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Carpal Tunnel Syndrome adalah gangguan pada pergelangan tangan akibat tekanan berulang pada saraf median. Penyakit ini sering dialami oleh pekerja yang menggunakan komputer, mesin, atau alat tangan secara terus-menerus, seperti penjahit, operator komputer, dan pengrajin handmade.

Gejala awal CTS meliputi kesemutan, nyeri, dan mati rasa pada jari tangan. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan otot tangan.

Pencegahan CTS dapat dilakukan dengan mengatur posisi tangan saat bekerja agar tidak terlalu menekuk, menggunakan alat kerja yang ergonomis, serta memberi waktu istirahat pada tangan. Latihan peregangan pergelangan tangan juga sangat dianjurkan untuk mengurangi ketegangan otot.

3. Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran akibat kerja umumnya disebabkan oleh paparan kebisingan dalam jangka waktu lama, seperti pada pekerja pabrik, bengkel, atau proyek konstruksi. Penyakit ini sering tidak disadari karena penurunan fungsi pendengaran terjadi secara bertahap.

Pencegahan gangguan pendengaran dapat dilakukan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti earplug atau earmuff, membatasi durasi paparan kebisingan, serta melakukan pemeriksaan pendengaran secara berkala. Pengendalian kebisingan di lingkungan kerja juga sangat penting untuk menurunkan risiko PAK ini.

Kesimpulan

Penyakit Akibat Kerja sering kali tidak disadari karena berkembang secara perlahan. Oleh karena itu, upaya pencegahan melalui penerapan ergonomi, penggunaan APD, pengaturan waktu kerja dan istirahat, serta peningkatan kesadaran pekerja sangat penting. Dengan pencegahan yang tepat, risiko PAK dapat diminimalkan sehingga pekerja tetap sehat, produktif, dan memiliki kualitas hidup yang baik.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *