Ergonomi, terutama dalam Pekerjaan Non-Rutin / Intermittent

Ergonomi dalam Pekerjaan Non-Rutin / Intermittent

Tantangan, Risiko, dan Solusi Praktis di Lapangan

Di banyak industri, sistem kerja tidak selalu bersifat repetitif dan terstandardisasi. Ada banyak aktivitas yang sifatnya non-rutin atau intermittent (dilakukan sesekali), misalnya:

  • Proyek instalasi sementara
  • Pekerjaan bongkar pasang peralatan
  • Maintenance dan perbaikan mendadak
  • Setup ulang mesin ketika proses produksi berubah
  • Pekerjaan proyek konstruksi sementara

Walaupun waktu pengerjaannya tidak sering, risiko ergonomi tetap tinggi bahkan bisa lebih berbahaya, karena kondisi kerja sering tidak dirancang ideal dan pekerja rentan melakukan gerakan tidak alami.


Tantangan Ergonomi pada Pekerjaan Non-Rutin

  1. Postur Kerja Tidak Stabil
    Pekerja sering harus membungkuk, berlutut, atau menjangkau ke area sempit.
  2. Beban Tidak Terduga
    Mengangkat atau membawa barang dengan ukuran & berat yang berubah-ubah.
  3. Lingkungan Kerja Sementara
    Minim fasilitas permanen seperti meja kerja yang disesuaikan tinggi tubuh.
  4. Waktu Pengerjaan Tekanan Tinggi
    Karena pekerjaan mendadak (emergency maintenance), pekerja cenderung terburu-buru.
  5. Kurangnya SOP dan Standar Posisi Kerja
    Tidak seperti pekerjaan rutin yang sudah memiliki prosedur ergonomis matang.

📌 Risiko yang Muncul

  • Low back pain (nyeri punggung bawah)
  • Cedera bahu dan pergelangan
  • Kelelahan otot dan gangguan muskuloskeletal
  • Risiko jatuh, tersandung, atau terjepit karena posisi tidak stabil

Walau hanya dikerjakan sesekali, akumulasi beban biomekanik dapat berdampak jangka panjang.


🎯 Strategi Pengendalian Ergonomi

1️⃣ Perencanaan dan Penilaian Risiko Sebelum Bekerja

  • Lakukan pre-job briefing untuk identifikasi bahaya
  • Gunakan metode ergonomi sederhana seperti:
    • REBA/RULA untuk postur tubuh
    • NIOSH untuk pengangkatan barang

Semakin variatif tugasnya, semakin penting observasi awal di lokasi.

2️⃣ Desain Alat Bantu yang Fleksibel

Gunakan alat yang bisa menyesuaikan kondisi kerja:

  • Portable platform (meja/stand sementara)
  • Dolly, cart, dan hand truck untuk memindahkan barang
  • Grip tambahan untuk peralatan yang bentuknya sulit dipegang

3️⃣ Pelatihan Postur Dinamis

Ajarkan pekerja:

  • Teknik mengangkat yang benar
  • Cara menjaga posisi netral tulang belakang
  • Variasi postur untuk mencegah kelelahan

4️⃣ Rotasi dan Mikropause

Karena pekerjaan tidak terus menerus, istirahat pendek tetap diperlukan untuk memulihkan otot.

5️⃣ Standarisasi Sederhana untuk Tugas yang Berulang Sesekali

Walaupun non-rutin, beberapa pekerjaan tetap bisa dibuat:

  • Checklist ergonomi sebelum mulai
  • SOP dasar posisi kerja aman
  • Panduan alat bantu yang wajib tersedia

🔍 Studi Kasus Singkat

Pada pekerjaan bongkar pasang panel listrik, risiko tinggi terdapat pada:

  • menjangkau kabel di atas kepala → cedera bahu
  • jongkok berulang → nyeri lutut
  • membawa panel berat → cedera punggung

Solusinya:

  • gunakan tangga platform yang stabil
  • pembagian beban dua orang
  • siapkan rolling stand agar panel tidak harus diangkat dari lantai

📌 Kesimpulan

Ergonomi bukan hanya tentang pekerjaan yang dilakukan setiap hari. Pekerjaan non-rutin atau intermittent memerlukan perhatian lebih karena sifatnya yang tidak terduga dan cenderung memaksa tubuh ke postur yang tidak ergonomis.

Dengan perencanaan yang matang, alat bantu fleksibel, dan pelatihan postur yang tepat, keselamatan dan kesehatan pekerja tetap dapat terjaga.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *