Keselamatan Kerja Akibat Paparan Layar Digital Berlebihan
Di era digital saat ini, penggunaan perangkat layar seperti komputer, laptop, tablet, dan ponsel pintar sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas kerja. Mulai dari pekerja kantor, dosen, mahasiswa, hingga pelaku UMKM digital, hampir seluruh aktivitas bergantung pada layar. Namun, paparan layar digital yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang sering kali diabaikan.
Jika tidak dikelola dengan baik, kebiasaan menatap layar dalam waktu lama dapat berdampak buruk pada mata, postur tubuh, hingga kesehatan secara keseluruhan.
Dampak Paparan Layar Digital Terhadap Kesehatan Kerja
1. Gangguan Kesehatan Mata (Computer Vision Syndrome)
Paparan layar digital dalam waktu lama dapat menyebabkan Computer Vision Syndrome (CVS). Gejala yang sering muncul antara lain:
- Mata lelah dan perih
- Mata kering atau berair
- Penglihatan kabur
- Sensasi terbakar pada mata
Hal ini terjadi karena frekuensi berkedip menurun saat menatap layar, sehingga mata menjadi lebih cepat kering dan tegang.
2. Gangguan Postur Tubuh dan Nyeri Otot
Posisi duduk yang tidak ergonomis saat bekerja di depan layar dapat memicu berbagai masalah muskuloskeletal, seperti:
- Nyeri leher dan bahu
- Sakit punggung bagian atas dan bawah
- Pegal pada pergelangan tangan
Kebiasaan membungkuk, layar terlalu rendah, atau kursi yang tidak sesuai tinggi tubuh memperparah risiko ini.
3. Sakit Kepala dan Kelelahan Mental
Paparan cahaya biru (blue light) dari layar digital dapat memicu:
- Sakit kepala tegang
- Sulit fokus
- Kelelahan mental
- Gangguan tidur akibat terganggunya ritme sirkadian
Kondisi ini sering dialami pekerja yang bekerja berjam-jam tanpa jeda istirahat yang cukup.
Upaya Pencegahan Risiko Paparan Layar Digital
1. Terapkan Aturan 20-20-20
Setiap 20 menit, alihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (±6 meter) selama 20 detik. Cara ini efektif untuk mengurangi ketegangan mata.
2. Atur Posisi Kerja yang Ergonomis
- Posisi layar sejajar dengan tinggi mata
- Jarak layar sekitar 50–70 cm dari mata
- Gunakan kursi dengan sandaran punggung
- Pastikan kaki menapak rata di lantai
Pengaturan ergonomis membantu mencegah nyeri otot dan postur tubuh yang salah.
3. Kurangi Paparan Cahaya Biru
Gunakan:
- Mode night light atau blue light filter
- Kacamata anti radiasi (blue light glasses)
- Pencahayaan ruangan yang cukup dan tidak silau
Langkah ini membantu mengurangi kelelahan mata dan gangguan tidur.
4. Istirahat dan Peregangan Secara Berkala
Lakukan istirahat singkat setiap 1–2 jam untuk:
- Berdiri dan berjalan sebentar
- Melakukan peregangan leher, bahu, dan punggung
- Mengendurkan otot yang tegang
Penutup
Paparan layar digital memang sulit dihindari dalam dunia kerja modern. Namun, risiko keselamatan dan kesehatan kerja akibat penggunaan layar berlebihan dapat diminimalkan dengan penerapan kebiasaan kerja yang sehat dan ergonomis. Kesadaran akan pentingnya K3 digital perlu ditanamkan agar produktivitas tetap terjaga tanpa mengorbankan kesehatan jangka panjang.
Menjaga mata, postur tubuh, dan keseimbangan waktu kerja adalah investasi penting bagi keselamatan kerja di era digital.
