Keselamatan Kerja di Co-Working Space: Siapa Bertanggung Jawab?
Co-working space semakin populer di era kerja fleksibel saat ini. Banyak freelancer, startup, hingga perusahaan besar memilih ruang kerja bersama untuk efisiensi biaya dan kemudahan kolaborasi. Namun, di balik kenyamanan dan suasana kreatif co-working space, muncul pertanyaan penting: siapa yang bertanggung jawab atas keselamatan kerja di lingkungan ini?
Apa Itu Co-Working Space?
Co-working space adalah ruang kerja bersama yang digunakan oleh berbagai individu atau tim dari perusahaan yang berbeda. Biasanya, penyedia ruang menyediakan fasilitas seperti meja kerja, internet, listrik, ruang rapat, hingga pantry.
Namun berbeda dari kantor konvensional, hubungan antara penghuni (user) dan pengelola co-working space lebih bersifat sewa fasilitas, bukan hubungan kerja langsung.
Risiko Keselamatan di Co-Working Space
Meskipun tidak terlihat seperti lingkungan kerja berat, tetap ada beberapa risiko K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di co-working space, seperti:
- Risiko listrik (colokan berlebih, kabel semrawut)
- Kursi atau meja yang ergonomis buruk (menyebabkan cedera otot atau tulang belakang)
- Risiko kebakaran
- Lantai licin atau tidak rata
- Keamanan data (cybersecurity)
Tanggung Jawab Pengelola Co-Working Space
Sebagai penyedia fasilitas, pengelola memiliki tanggung jawab dasar terhadap keselamatan penghuni:
- Menyediakan fasilitas yang aman, seperti listrik terstandarisasi, jalur evakuasi, dan alat pemadam kebakaran.
- Melakukan pemeliharaan rutin terhadap fasilitas fisik.
- Memberikan informasi keselamatan, seperti denah evakuasi dan prosedur darurat.
- Memastikan protokol kebersihan untuk mencegah risiko kesehatan (terutama pasca-pandemi).
Namun, karena mereka bukan pemberi kerja, pengelola tidak memiliki tanggung jawab terhadap aktivitas kerja pengguna secara langsung.
Tanggung Jawab Pengguna Co-Working Space
Pengguna, baik individu maupun tim dari suatu perusahaan, juga punya tanggung jawab:
- Menggunakan fasilitas dengan aman dan sesuai aturan.
- Melaporkan segera bila ada potensi bahaya.
- Menjaga perilaku kerja yang aman, seperti tidak menghalangi jalur evakuasi, atau tidak menggunakan alat elektronik dengan risiko tinggi tanpa izin.
- Jika pengguna adalah bagian dari perusahaan, perusahaan asal bertanggung jawab terhadap keselamatan pegawai mereka sendiri, termasuk memberi pelatihan K3.
Kolaborasi adalah Kunci
Karena co-working space adalah ruang bersama, keselamatan kerja adalah tanggung jawab bersama. Pengelola dan pengguna harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
Contoh kolaborasi:
- Pengelola menyediakan pelatihan dasar keselamatan bagi penyewa.
- Pengguna bersikap proaktif menjaga keamanan bersama.
Kesimpulan
Dalam co-working space, keselamatan kerja bukan hanya urusan satu pihak. Pengelola bertanggung jawab menyediakan fasilitas yang aman, sementara pengguna wajib mengikuti aturan dan menjaga keamanan diri serta sesama. Dengan kerja sama yang baik, co-working space bisa menjadi tempat kerja yang produktif dan aman untuk semua.